Jakarta, 04/02/2014 MoF (Fiscal) News - Bank Indonesia (BI) memandang kenaikan inflasi Bulan Januari 2014 belum mengganggu prospek pencapaian sasaran inflasi ke depan. Hal tersebut disampaikan Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs pada Senin (3/2) di Jakarta.
Seperti diketahui, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Bulan Januari 2014 tercatat meningkat 1,07 persen. Berdasarkan catatan BI, inflasi yang terjadi pada Januari 2014 juga sesuai dengan pola musimannya, atau sama dengan rata-rata historis dari tahun 2008 sampai dengan 2013. Inflasi yang terjadi pada Januari 2014 terutama dipengaruhi oleh dampak kenaikan inflasivolatile foodyang mencapai 2,89 persen (mtm), akibat bencana alam dan banjir yang kemudian mengganggu produksi dan distribusi pangan di berbagai daerah, terutama Jawa dan Sumatera.
Sementara itu, inflasiadministered pricesmeningkat dari 0,52 persen pada Desember 2013 menjadi 1,00 persen (mtm), akibat dampak kenaikan harga LPG 12 kg. Inflasi inti mencapai 0,56 persen (mtm), antara lain didorong kenaikan harga kendaraan bermotor serta alat elektronik sejalan dengan dampak pelemahan rupiah.
BI menilai, kenaikan inflasi pada Januari 2014 belum mengganggu prospek pencapaian sasaran inflasi ke depan. Hal ini tergambar pada inflasi secara tahunan yang masih berada dalam tren menurun. Inflasi IHK Bulan Januari 2014 secara tahunan tercatat 8,22 persen (yoy), menurun dari 8,38 persen (yoy) pada Desember 2013. Demikian pula inflasi inti yang juga menurun dari 4,98 persen (yoy) pada Desember 2013 menjadi 4,53 persen (yoy) pada Januari 2014.(ak)
Sumber: http://www.kemenkeu.go.id/Berita/prospek-pencapaian-sasaran-inflasi-2014-tetap-terjaga