Jakarta, 05/02/2014 MoF (Fiscal) News - Pemerintah akan memperbaiki neraca modal (capital account) untuk mengantisipasi arus modal keluar (capital outflow). Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) M. Chatib Basri, saat ini Indonesia harus mewaspadai arus modal keluar terkait kebijakan tapering off oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).
"Saat ini kita sudah tidak lagi bicara 2,5 persen, tapi di bawah 2 persen (tentang defisit neraca transaksi berjalan). Memang ini merupakan suatu gejala baik yang memberikan confidence. Tapi ini saja tidak cukup, karena ada isu yang mendasar. Isu yang akan kita hadapi dalam beberapa bulan ke depan adalah isu neraca modal", kata Menkeu pada Selasa (4/2). Oleh karena itu, pemerintah berencana memberikan insentif bagi investasi dengan orientasi ekspor.
Selain itu, Menkeu juga akan terus berupaya dan bekerja baik dengan mengeluarkan langkah dan kebijakan lanjutan guna mengantisipasi dinamika perkonomian global. Ia mengakui, gejolak global saat ini memberikan dampak, khususnya pada pergerakan nilai tukar rupiah yang sempat terdepresiasi. Namun, hal tersebut terus diantisipasi oleh Bank Indonesia (BI) dan pemerintah. BI, menurut Menkeu, telah melakukan pengetatan moneter seperti menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) hingga 175 basis points dari pertengahan tahun lalu. Pihaknya juga menilai, pergerakan nilai tukar rupiah saat ini masih cukup aman.(ak)
Sumber: http://www.kemenkeu.go.id/Berita/pemerintah-berupaya-perbaiki-neraca-modal